Recent Posts

banner image
banner image

REVIEW FILM FIREPROOF


Oleh Ferdi Jehalut
                                                                     
          
Hasil gambar untuk Gambar film fireproof
Jika ditanya tentang salah satu film yang cukup membuat saya merasa terkesan, bisa dipastikan saya akan menjawab salah satunya adalah “Film Fireproof”. Film ini berkisah tentang sepasang suami istri yang mengalami keretakan dan disharmoni dalam relasi rumah tangganya. Sapasang suami istri itu masing-masing bernama Caleb dan Catherine. Caleb adalah mempelai pria dan Catherine adalah mempelai wanita. Sejak awal, perkawinan keduanya berjalan normal. Akan tetapi, dalam perjalanan waktu keduanya mengalami sesuatu yang sangat berbeda. Caleb dan Catherine mengalami disharmoni dalam relasi rumah tangga mereka. Disharmoni itu bahkan sampai mengantar keduanya ke ambang pintu perceraian.

Persoalan bermula ketika Catherin, sang istri, merasa kehilangan perhatian dan kasih sayang dari suaminya. Suaminya bekerja sebagai seorang petugas pemadam kebakaran, sedangkan Catherin sendiri bekerja di salah satu rumah sakit setempat. Sebagai seorang istri yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang suaminya, Catherin merasa dirinya diabaikan oleh Caleb ketika Caleb, suaminya, begitu sibuk dengan pekerjaannya dan bahkan ketika pulang ke rumah pun ia tetap sibuk dengan urusannya sendiri tanpa menghiraukan pekerjaan istrinya. Segala urusan di rumah seolah menjadi tanggung jawab istrinya. Istrinya memasak, mencuci, membersihkan rumah, berbelanja, dan lain-lain. Padahal, dari segi waktu bekerja, Caleb lebih banyak waktu luang dibandingkan sang istri. Karena merasa bosan dan jenuh dengan semuanya itu, suatu ketika istrinya membiarkan persediaan makanan di lemari makanan habis. Ia tak mau berbelanja. Persoalan justru muncul di sini. Ketika Caleb, sang suami, bertanya kepada istrinya tentang kejadian ini, sang istri justru menjawab Caleb dengan respons yang sangat negatif. Sebagai seorang yang biasa dihormati di tempat kerjanya karena jabatannya yang cukup strategis, Caleb merasa terhina dan sangat tidak dihormati oleh istrinya. Ini suatu pukulan yang sangat hebat baginya. Alhasil, Caleb pun tak mampu mengontrol kata-katanya. Ia mengeluarkan kata-kata yang membuat hati istrinya terluka. Sejak saat itulah relasi keduanya tidak harmonis. Keduanya masing-masing berniat untuk bercerai.

Menyadari apa yang terjadi di antara keduanya, Caleb menceritakan persoalan itu kepada Ayahnya. Demikian pun Catherin menceritakan persoalan itu kepada ibunya. Namun, sayangnya ibu Catherin kali ini berada dalam kondisi sakit. Ibunya hanya bisa mendengarkan dia tanpa bisa mengucapkan apa pun.

Dengan menceritakan persoalan yang mereka alami kepada orangtua mereka masing-masing, kedua pasangan ini tentu mengharapkan agar mereka bisa keluar dari persoalan yang mereka hadapi. Di sini, orangtua mereka berperan sebagai konselor. Hal yang sama mereka lakukan juga dengan teman-teman kerja mereka. Mereka mensyeringkan persoalan yang mereka hadapi kepada teman-teman kerja mereka. Namun, dari semua orang yang bersedia mendengarkan mereka, orang yang paling berpengaruh bagi mereka menurut saya ialah ayah dari Caleb. Dalam konteks ini dia boleh disebutkan sebagai orang yang paling berjasa bagi mereka.

Ayah Caleb bertindak sebagai konselor atas permintaan anaknya Caleb. Setelah mendengarkan semua yang dikisahkan oleh Caleb tentang persoalan rumah tangga mereka, Ayah Caleb memberikan sebuah treatment yang dianjurkan untuk dilakukan oleh Caleb. Treatment yang ditawarkan itu sebenarnya berangkat dari pengalaman yang dialami oleh kedua orangtua Caleb ketika mereka bergulat dengan persoalan rumah tangga mereka. Treatment  itu diberikan oleh ayah Caleb persis pada saat Caleb ingin menceraikan istrinya. Mendengar rencana itu, ayah Caleb meminta Caleb untuk menunda keputusannya itu. Ia pun memberikan Caleb waktu selama 40 hari untuk melakukan berbagai cara yang dapat membuat Catherin kembali jatuh cinta kepada Caleb. Tindakan yang dianjurkan itu pada umumnya sangat praktis dan dapat dilakukan setiap hari. Kemudian atas berbagai pertimbangan, Caleb pun melakukan semua yang dianjurkan ayah kepadanya. Dalam menjalankan treatment itu selama empat puluh hari, Caleb hampir putus asa, karena ia merasa perjuangannya yang tulus dicurigai tidak tulus oleh istrinya. Bahkan sampai hari ke-42 ia tetap gagal meyakinkan istrinya. Ia baru berhasil pada hari ke-43.

Dengan memberikan treatment di atas, ayah Caleb sebenarnya mau menunjukkan bahwa ada potensi dan kemampuan besar dalam diri Caleb yang dapat membantunya mengatasi masalah yang dia hadapi. Ia membiarkan Caleb sebagai konseli aktif berproses. Pada akhirnya, Caleb pun berhasil. Melalui berbagai treatment yang dilakukan, ia berhasil meyakinkan kembali istrinya bahwa dirinya tetap mencintai istrinya. Hal itulah yang mengubah kehidupan mereka selanjutnya. Mereka kembali bersatu sebagai suami istri.

Dalam hubungan dengan konseli, dari film ini kita bisa belajar bahwa proses konseling itu membutuhkan kesabaran baik dari konselor maupun dari konseli. Selain itu, konseling itu berhasil hanya jika dalam diri konseli memang benar-benar ada kemauan untuk berubah dan keluar dari situasi yang sedang dialami. Hal itu akan membantu konseli untuk melakukan semua yang dianjurkan dalam proses konseli. Dengan demikian, konseling dapat berhasil. Hal yang lebih penting lagi ialah dibutuhkan kerja sama dan sikap saling percaya antara konselor dan konseli agar konseling bisa berhasil. Dalam hubungan dengan kehidupan suami-istri, nilai yang dapat dipetik dari film ini ialah suami istri perlu menjaga sikap saling percaya dalam hidup berumah tangga. Setiap pasangan juga hendaknya saling menaruh perhatian satu sama lain. Krisis perhatian dan cinta seringkali membuat hubungan rumah tangga menjadi retak.

REVIEW FILM FIREPROOF REVIEW FILM FIREPROOF Reviewed by insancerdaspolitik on March 22, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.