Recent Posts

banner image
banner image

3 KESALAHAN UMUM DALAM BERBAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia merupakan "bahasa nasional" dan "bahasa negara". Sebagai
bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (Juan Orong, 2014:21):
a.  lambang kebanggaan nasional;
b.  lambang identitas nasional;
c.  alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa;
d.  alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (Juan Orong, 2014:21):
a.  bahasa resmi kenegaraan;
b.  bahasa pengantar di lembaga pendidikan;
c.  bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan  
     pelaksanaan  pembangunan serta pemerintahan;
d.  bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Kendati kedudukan bahasa Indonesia sebagai "bahasa nasional" dan "bahasa negara" sangat penting, tidak banyak orang dengan serius mempelajari bahasa Indonesia. Hal itu terbukti lewat berbagai macam kesalahan yang selalu diulang-ulang dari waktu ke waktu. Bahkan, tak jarang yang melakukan kesalahan itu justru para pelajar, mahasiswa, dosen, dan  pejabat publik yang menurut anggapan umum sudah mahir dalam menggunakan bahasa Indonesia karena telah melewati proses pendidikan yang panjang. Di bawah ini, saya akan menunjukkan tiga kesalahan yang umumnya orang lakukan.

1. Penggunaan "di" sebagai kata depan atau preposisi dan "di" sebagai awalan atau prefiks
    "Di" sebagai kata depan selalu ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Untuk mengetahui apakah "di" itu berfungsi sebagai kata depan atau tidak, dapat dilihat dari jenis kata yang mengikutinya. Jika kata yang mengikutinya berupa keterangan tempat atau keterangan waktu, bisa dipastikan bahwa fungsi "di" di situ sebagai kata depan.  "Di" diikuti oleh keterangan  tempat untuk menunjukkan lokasi tertentu. "Di" diikuti oleh keterangan waktu untuk menunjukkan jangka waktu yang tidak tentu. Contoh "di" yang diikuti oleh keterangan tempat:  di Ruteng, di meja, di dapur, di sini, di sana, dll. Contoh "di" yang diikuti oleh keterangan waktu:  di era globalisasi, di masa pandemi, dll.
Jika "di" sebagai preposisi selalu ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, "di" sebagai awalan sebaliknya selalui ditulis sambung dengan kata yang mengikutinya. Untuk memastikan apakah "di" itu berfungsi sebagai awalan atau tidak, cukup dilihat apakah kata yang mengikutinya itu kata kerja atau tidak. "Di" sebagai awalan selalu diikuti oleh kata kerja. Contoh:  dijelaskan, dimaknai, diikuti, dimarahi, dijebloskan, dijual, dll.

2. Contoh kalimat yang tidak bersubjek: (1) Semoga dengan makanan ini menguatkan kami dalam  melakukan aktivitas kami selanjutnya. Kalimat ini salah karena tidak memunyai subjek. Formulasi yang benarnya ialah: semoga dengan makanan ini kami memperoleh kekuatan dalam melakukan aktivitas kami selanjutnya atau semoga dengan makanan ini kami dikuatkan dalam melaksanakan aktivitas kami selanjutnya atau semoga makanan ini memberikan kekuatan baru bagi kami dalam melaksanakan aktivitas kami selanjutnya. (2) Dalam buku itu menjelaskan tentang paradigma ganda ilmu pengetahuan. Kalimat ini tidak bersubjek. Formulasi yang benarnya adalah dalam buku itu dijelaskan tentang paradigma ganda ilmu pengetahuan atau dalam buku itu penulis menjelaskan paradigma ganda ilmu pengetahuan. Dalam perbaikan yang terakhir itu, kata tentang dihilangkan karena kata kerja menjelaskan itu termasuk kata kerja transitif (yang memerlukan kehadiran objek).
3. Pendobelan atau pemboroan dalam penggunaan kata
     Presiden Jokowi sangat baik sekali. Ini namanya pemborosan atau pendobelan. Yang benar adalah Presiden Jokowi sangat baik atau Presiden Jokowi baik sekali. Contoh lain ialah adalah merupakan, agar supaya, seperti misalnya, amat sangat, demi untuk, hanya ... saja.
Untuk sementara sekian dulu. Jika ada hal yang ingin ditanyakan silakan ketik di kolom komentar. Konten-konten selanjutnya akan disesuaikan dengan permintaan pembaca.
Semoga materi ini bermanfaat untuk anda. Salam.
3 KESALAHAN UMUM DALAM BERBAHASA INDONESIA 3 KESALAHAN UMUM DALAM BERBAHASA INDONESIA Reviewed by insancerdaspolitik on June 22, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.